Dillon Davin Zebadiah Hmm... gw punya cerita imajinasi gw sendiri... (ketawa diperbolehkan, kritik diperbolehkan, hujatan... terserah anda)
sekitar 11 bulan yang lalu · Laporkan
Jadi begini...
Sebenarnya, pihak black gov (orang2 hitam pemerintahan) telah merencanakan skenario untuk menjatuhkan KPK. Kenapa? Karena KPK merupakan halangan terbesar bagi pihak black gov untuk mengambil alih negeri ini. KPK adalah lembaga pemberantas korupsi yang tegas dan independen, juga mendapat kepercayaan rakyat (dibandingkan dengan kepolisian).
Untuk menjatuhkan KPK, maka dibuatlah skenario "kriminalisasi KPK", untuk menjatuhkan kepercayaan rakyat kepada KPK. Bagaimana caranya? Dengan membuat "skandal" bagi pemimpin KPK. Sebenarnya pihak black gov kesulitan untuk menjatuhkan AA, karena AA orang yang dipercaya dan memang kesalahannya sulit dicari (malah mempunyai banyak prestasi).
Bagaikan titik air hujan di padang pasir, pihak black gov menemukan "alat" yang tepat untuk menjatuhkan AA. Siapa dia?? Ya, dia adalah istri ke 3 Nasrudin, Rani. Kebetulan saat itu Nasrudin punya "kontak" dengan AA. Kalau dipikir dengan kepala dingin, mengapa seorang wanita muda mau menjadi istri (yang ke-3 lagi!) seorang lelaki berumur? Jawabannya mudah: UANG.
Setelah menemukan Rani, maka segalanya jadi mudah. Rani, walaupun menjadi istri orang "kaya", tak bisa lepas dari keinginan manusiawinya. "Lagi". Ya, dia ingin lebih kaya, lebih bebas. Dengan adanya faktor ini, maka mudah memanfaatkannya. Pihak black gov cukup berkata:
"Kau bantu kami, kami bantu menyingkirkan Nasrudin." Dikuasai sisi manusiawinya, dengan mudah pasti Rani menjawab "Ya."
Maka diputuskanlah skandal untuk AA: Pembunuhan Nasrudin. Ya, caranya mudah. Dengan bantuan Rani, pasti tidak sulit mengetahui tindakan sehari2 Nasrudin, juga hubungannya dengan orang2 disekitarnya. Waktu dan tempat pembunuhan Nasrudin pasti dengan mudah ditetapkan, lalu DOR! Selesailah cerita tentang Nasrudin.
Dengan kematian Nasrudin, pasti akan muncul banyak dugaan dan spekulasi, siapakah pembunuhnya? Dan kenapa? Untuk mengarahkan penyelidikan kepada AA, cukup bermodal "kontak" AA dengan Nasrudin. Tapi, itu tidak cukup untuk menjadikannya tersangka. Lalu bagaimana? Ya, dengan bantuan Rani. Rani cukup bersaksi palsu, apalagi Rani merupakan orang yang "dekat" dengan Nasrudin (istri ke 3?).
Selanjutnya jadi mudah. Dengan kesaksian Rani, muncul opini-opini publik (seperti cinta segitiga? hahaha...) yang cukup untuk menekan AA (menjatuhkan kepercayaan rakyat kepadanya), dan bukti bagi POLRI untuk memeriksa dan menetapkan AA sebagai Tersangka. Dengan demikian,
KRIMINALISASI KPK TAHAP I = Selesai.
Bagaimana?? Baguskan imajinasi gw?? HuahahahahahaRoni As kalo menurut saya, polri itu baru keluar dari 4 bersaudara, dan polri sebagai anak bungsu(ke-4) dari dulu selalu dipojokan (untuk dijadikan kambing hitam) nah sampe skrg jg polri itu tersudut oleh kakak2nya terutama yg nomor....., karena yah gk ikhlaslah, bahkan kakaknya itu ikut forum menghujat polri. coba aja dech ketika jaman soeharto, yati ketika masa itu dipegang oleh abri. polisi kan abri jg, tp kalo polisi bikin kesalahan, meskipun kecil maka di koran boleh ditulis dan tulisannya polisi (gak pake oknum) tapi kalo yang lain, terutama kakanya yang nomor.... , maka tulisannya oknum abri. lho padahal polisi juga abri. nah inilah citra polisi jadi teropini jeleknya, karena yang lain tidak punya citra, dan citra itu khusu untuk polisi, biar yg lain lenggang dgn kesalahannya. coba donk liat kasus petinggi-petinggi abri, buanyak lho, tp gak ada yang bawa-bawa institusinya. sementara kalo polri, wah rame mas. mafia kasus itu dah lama, mereka itu bukan polisi tapi kaknya lah., dari presiden, menteri, sampe lurah itu dipegang sama siapa hayo, lalu siapa yang suruh maju kalo da masalah, lalu siapa jg yang harus diberitakan dan dibuatkan citra. nah itulah permasalahannya, jadi harus cerdas dan jeli, masalah ini bukan semata-mata polri tap ada karang yang menghadang polri. (yah polri jg bth jabatan, jd barterlah), iya gak... wong dulu itu sampe sekarang kakaknya itu selalu pegang peranan yang lebih tinggi. contoh2 smpe skrg jg banyak, kasus kontras(munir) siapa yg pegang citra, kasus marsinah, siapa yang pegang citra, kasus lainnya seperti tri sakti siapa jg yang pegang citra. nah kalo polisi yag punya masalah lalu masuk ke citra, lalu yg lain gak punya gitu, apa takut ..... polisi jg takut kali yah.. ditekan ma kakak nya... sayangnya masyarakat hanya ikut ramenya saja, tp kurang cermat dengan permainan ini, sementara di luar negeri pada ngerti, bahkan mengawasi terus polri untuk tidak terlibat atau bergabung lagi dengan kakaknya, karena mereka tahu dalang-dalangnya...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar