Pages

Belajar Dari Spongebob

h1

C

April 10, 2008

Serial tokoh kartun ini menceritakan berbagai keusilan dan keluguan tokoh-tokoh utama di sebuah kota yang bernama “Bikini Bottom”. Memang bukan sebuah nama yang menarik tapi begitulah adanya kota itu. Spongebob yang bersahabat dengan Patrick ’bintang laut yang dungu’, bertetangga dengan Squidword ‘tentakel’ yang sekaligus sebagai rekan kerjanya di Krusty Krab milik Tuan Krab. Squidword sering sekali menganggap spongebob sebagai tokoh yang mengganggu ketentraman hidupnya, walaupun seringkali dia tertolong dengan kehadiran Spongebob.

Tak ketinggalan tokoh Plankton yang seumur hidupnya memiliki obsesi mencuri rahasia di balik nikmatnya Krabby Patty makanan khas Krusty Krab. Ia selalu menganggap Tuan Krab adalah musuh sejatinya. Namun usahanya selalu menemui kegagalan dan berakhir dengan penyesalan terhadap dirinya sendiri. Tokoh yang juga menjadi keunikan dari serial kartun ini adalah Sandy ’si tupai’, makhluk darat yang selalu memakai helm layaknya seorang astronot di luar angkasa.
Berbagai kisah menarik disuguhkan dalam setiap cerita yang ada, baik yang menggugah perasaan maupun yang tentunya hal-hal lucu dengan karakter-karakter yang mereka miliki. Tidak jarang juga ada cerita-cerita yang mungkin menyentil atau membuat kita berpikir tentang kejadian-kejadian yang kita alami setiap hari.
Spongebob merupakan tokoh kartun yang cukup unik. Makhluk laut berwarna kuning dan berbentuk kotak ini memiliki karakter yang juga unik. Kesehariannya selalu dilalui dengan penuh semangat, layaknya orang yang selalu bersukacita dan bersyukur dengan keberadaannya. Mungkin sering kontras dengan kehidupan kita yang tidak sedikit mengeluh tentang keadaan kita dan keberadaan kita. Semangat dan kesiapannya menjalani hari selalu ditunjukkan dengan perkataan ”Aku siap! Aku siap!” sepanjang perjalanan menuju tempat pekerjaannya.
Tokoh kartun yang seumur hidupnya selalu gagal dalam mendapatkan lisensi mengemudinya ini memiliki karakter mengerjakan bagiannya dengan sepenuh hati. Hal ini terlihat dalam salah satu cerita ketika ia dan sahabatnya Patrick pergi ke sebuah pameran dengan segala keluguannya mencabut sebuah spatula emas milik Dewa Olimpus yang tertancap pada sebuah es krim. Spatula ini merupakan spatula yang hanya bisa dicabut oleh ahli masak terbaik. Akan tetapi Dewa Olimpus tidak mempercayai hal itu, sehingga Patrick sahabatnya membelanya dan mengatakan spongeboblah yang mencabutnya. Dewa Olimpus malah semakin kesal dan merubah posisi mata dan wajah Patrick dengan sihirnya sehingga bentuknya tak karuan. Akhirnya Dewa Olimpus menantang spongebob untuk membuat krabby patty yang paling enak dengan syarat jika spongebob menang dia akan diangkat menjadi dewa dan menjadi tukang masak kerajaan. Spongebob yang tidak terima dengan perlakuan Dewa Olimpus terhadap Patrick, menerima tantangan Dewa Olimpus ditambah satu syarat, yakni agar Patrick dikembalikan ke bentuknya semula.
Pertarungan pun dimulai, Dewa yang dengan sihirnya membuat ribuan Krabby Patty dan membagikannya kepada setiap penonton pertarungan itu. Lain halnya dengan spongebob, dia hanya membuat 1 buah Krabby Patty dengan sangat hati-hati. Kisah yang lucu pada saat dia membacakan cerita untuk Krabby Patty dengan salad yang berbentuk orang tertidur itu. Akhirnya singkat cerita, Spongebob memenangkan pertarungan itu dan mendapatkan syaratnya itu. Namun dia tidak memilih menjadi dewa, tetapi dia malah mmbuat si Dewa Olimpus belajar membuat Krabby Patty bukan dengan sihir tapi dengan cinta dan ketulusan.
Apabila kita hubungkan denga kehidupan sehari-hari tidak banyak orang yang melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati dan dengan cinta untuk orang lain. Seandainya kita melakukannya pekerjaan kita dengan sepenuh hati dan dengan cinta untuk orang lain tentu tidak ada orang yang korupsi dalam pekerjaannya dan tidak akan ada orang yang mengeluh tentang pekerjaannya. Memang akan terasa naif, karena dalam pekerjaan kita tidak mungkin kita melupakan yang namanya kesejahteraan dan kesenangan. Tapi bukankah lebih baik memberi kebaikan bagi orang lain dengan cinta.
Dalam berbagai cerita, tokoh spongebob selalu mencerminkan sikap ketulusan dan keluguan yang begitu mendalam yang membuatnya sering dikerjai oleh teman-temannya dan Tuan Krab. Seperti halnya orang-orang yang mencoba sesuatu hal yang benar dan lurus selalu menjadi bulan-bulanan orang-orang yang berkuasa dan picik. Sungguh memang ironi, jika seorang pemimpin tidak memiliki suatu akhlak yang baik dan mengarahkan anggota dan bawahannya mencapi tujuan dengan cara yang benar.
Mungkin tak jarang orang yang tidak suka dengan tokoh ini karena keusilan dan kepolosan yang terlalu membuatnya sering menjadi bahan ejekan orang lain. Tapi tak jarang juga ada orang yang menyukai karakter tokoh kartun yang satu ini. Salah satunya adalah saya. Mungkin ini hanyalah sebuah serial kartun yang dperuntukkan untuk anak-anak, tetapi bagi saya belajar tentang sesuatu yang baik bisa didapat dari mana aja. Semoga bermanfaat.

Sajian Italia Modern di Resto Penuh Imajinasi


 
Steak Grilled menjadi salah satu menu andalan di Nuzzy’S Mousse and Resto (Foto: Facebook)
JIKA Anda mencari resto dengan suasana kartun yang penuh imajinasi dan dilengkapi hidangan Italia modern, Nuzzy’S Mousse and Resto mungkin bisa dijadikan destinasi. 
Nuzzy’S Mousse and Resto merupakan pilihan yang tepat untuk bersantap menu Italia yang lezat dan enak. Resto ini memiliki hidangan yang inovatif. 
Letaknya tidak menyatu persis di dalam mal, melainkan mengambil lokasi di taman yang terletak di Central Park Mall, tepatnya di kawasan Tribecca Park Ground Floor, Jakarta Barat. 
Sebelum memasuki ruangan Nuzzy’S Mousse and Resto, Anda akan disambut empat monster yang menyerupai alien berwarna-warni. 
Wajah monster bernama Nuzzy, Lou, Quilly, dan Alice itu sangat lucu dan menyenangkan. Layaknya di negeri dongeng, interior resto sengaja dibuat dengan elemen dekoratif imitasi, misalnya pohon. Tidak ketinggalan pula bunga-bunga artifisial cantik yang menghiasi setiap meja yang ada di Nuzzy’S Mousse and Resto. 
Menurut pemilik Nuzzy’S Mousse and Resto, Adrianus Eka Putra, restoran dengan interior unik,lucu, dan imajinatif ini sengaja ia buat untuk menyalurkan hobi serta kecintaannya pada tokoh kartun sekaligus kuliner.
Bangku unik dan lucu, meja, jendela, serta tirai dan elemen interior lain yang ada di area indoor maupun outdoor Nuzzy’S Mousse and Resto memadukan warna yang didominasi warna-warna lembut. 
Interior resto juga dihias dengan aksesori berbentuk kartun. Membuatnya semakin terlihat indah dan menciptakan kenyamanan buat pengunjung yang hadir. 
”Tokoh kartun yang ada di sini adalah hasil imajinasi saya, lalu saya tuangkan ke dalam interior restoran,” ujar Adrianus. 
Resto yang dibuka pada awal April 2010 ini tidak begitu besar, tapi tetap nyaman untuk dikunjungi. Adrianus mengatakan, Nuzzy’S Mousse and Resto mampu menampung kapasitas sekitar 60 pengunjung, yang terbagi untuk area indoor dan outdoor.
Konsep open kitchen dipilih oleh pengelola Nuzzy’S Mousse and Resto yang dipercantik oleh hiasan monster kartun di sekitar jendela dapur. Sudah sepantasnya ruangan tempat dibuatnya makanan lezat dan unik itu dihias secantik mungkin agar makin menarik minat pengunjung. 
Adapun nama menu makanan yang disajikan di sebuah list yang terbuat dari kaca berukuran besar ikut menambah keunikan restoran baru ini. Bisa dikatakan, menu-menu itu tidak kalah menarik dengan tata interior restorannya. 
Sama-sama berkonsep unik, baik nama maupun rasa yang dihasilkan. Makanan dan minuman yang tersaji di daftar menu cukup banyak untuk ukuran restoran ”pemula”. 
”Menu yang kami sediakan cukup banyak.Untuk menu makanan tersedia sekitar 60-an item dan menu minuman sekitar 40 item,” sebut Public Relation Nuzzy’S Mousse and Resto Sugema Nagasakti. 
Salah satu menu yang ditawarkan adalah fitter di mare. Menu yang masuk kategori appetizer ini menyajikan kelezatan aneka hidangan laut yang dimasak kering menggunakan tepung dan dipadukan dengan saus tartar.
Bahan baku hasil laut yang digunakan untuk menu ini di antaranya kerang, cumi, dan udang. Hidangan laut yang dimasak menghasilkan rasa yang krispy. Akan semakin lezat jika dicampur dengan saus khusus bernama tartar itu tadi.
Menu pembuka lain yakni sup, namanya luigi’s white soup. Sementara itu, menu utama memiliki lebih banyak variasi dan tiap menu memunculkan sensasi rasa yang berbeda-beda. 
Misalnya saja baked lasagna. Menu berisi daging giling, lelehan keju mozzarella, dan tambahan saus ini mempunyai aroma wangi yang berasal dari panggangan.
”Semuanya adalah hasil inovasi menu-menu Italia yang telah dikemas secara modern,” imbuh Adrianus. 
Satu hal lagi yang unik. Selain hidangan pizza yang disajikan reguler dengan beragam pilihan rasa, terdapat pula menu pizza bulanan yang hanya ada di bulan tertentu. Semua dikemas dalam promo bertema ”Pizza of The Month”. 
Di bulan April ini, Nuzzy’S Mousse and Resto menghadirkan pizza grilled veal sausage. Menu ini berisi potongan sosis yang terhampar di atas pizza tipis dan renyah. Potongan tomat dan lelehan keju turut melengkapi sajian tersebut..
”Pizza ini diproses dengan cara dibakar menggunakan tungku tradisional ala Italia,” ujar Adrianus. 
Yang tidak kalah lezat adalah hidangan penutup bernama mousse nuzzy’s yang sekaligus menjadi menu andalan. Beberapa menu penutup lain yang bisa dicoba di antaranya nuzzy’s secret power dan chocolate melt. Seluruh menu yang tersedia di resto ini dibanderol dengan kisaran harga Rp20.000-Rp150.000. 
(Koran SI/Koran SI/nsa)

Cara Menggambar Karakter Kartun yang Memikat Imajinasi Penonton

Ada banyak budding animator dan calon artis di dunia. Orang-orang ini memiliki Es id beda?? Annuities? Dari karakter yang hidup pikiran mereka. Hal ini akan mendorong setiap orang untuk t mendekati karakter kartun? S. Meskipun ada banyak Jerman? Te Jadilah untuk membantu Anda?, Karakter Anda animasi? S Anda masih perlu tahu bahwa karakter kartun S,? Yang ditandai Tertawa?? S menangkap imajinasi publik mungkin cr St k??. Untuk r terbaik? Hasil, setelah Anda belajar? anime Anda harus mempertimbangkan sejumlah BL-flip? Untuk tangan menggambar. Anda berhutang Juga diff m Berbagai jenis pin -?? Penemuan jelas – yang? berbagai tahap RFE Sch?. Final poin untuk Anda bin? Jika Anda bin? Cara menggambar anime adalah yang baik penghapus dan beberapa kertas r? F Konferensi anime?. Setelah Anda memiliki semua elemen L? M? Bahwa Anda memahami? Yang perlu r MATERI? F Konferensi berkumpul?, Dan semua kebijakan yang Anda temukan? Mahasiswa bahwa d? sandungan? Dalam petualangan Anda ke dalam gambar anime. Kebutuhan pertama yang melakukan semua yang anda butuhkan? Jika Anda belajar? anime menarik adalah f? Sebuah berpikir gambar yang Anda menggambar. Setelah nomor ini jelas? pikiran, Anda harus memulai? menggambar sketsa sebagai gantinya. Pendaftaran awal? Tape untuk belajar? menggambar karakter anime untuk garis besar K? Gerakan tubuh. Pada tahap ini, jangan khawatir? Tentang d Finishing properti? T? Nomor S. Satu hal yang Anda memiliki K? D? Tertawa rperform Anda sketsa? t? Anda, lengan dan kaki? K? Dewan untuk mendapatkan. Daerah ini harus Juga?? Be? Tabel? pr kecil s,? sehingga Anda dapat menemukan k? Bentuk yang tepat yang Anda ingin membuat gambar. Setelah bentuk berat badan? HLT, m? Anda perlu memperlambat bentuk tubuh yang baik dari Anda K. hanya garis – - Anda juga harus tzlichen baris ind anime tubuh sirable gel K dihapus? kapan? puas dengan formulir Anda?. Ini? Pat Anda Bagaimana Draw Anime Belajar selesai? E, m? Anda perlu lengan dan kaki, membuat gambar akhir Anda? Bentuk serupa. Seperti K? Tubuh Anda tidak memiliki baris yang bukan bagian dari Ben? Jenuh karakter anime? S? hapus. April S itu ekspo? K? Dan tubuh panjang trailer? Apakah neatened, k? Anda dapat memulai proses pembuatan terlihat sosok “r?” Realistis “. r ini? HASIL diperoleh dengan menambahkan diff Annuities karakter? Karakteristik yang membedakan angka mencapai? tiga-dimensi? dari 2-dimensi. Jika Anda tahu bagaimana K? Tubuh tampak seperti, Anda dapat proses pengenalan? Mata uang t Dan leher? Dengan gaya anime dan mulai? bentuk tampak bahagia. Aspek terakhir Anda belajar m? Butuh, ketika Anda belajar? menggambar karakter anime itu? karakteristik. Properti ini t S diperlukan?, Seperti juga saya sangat kata-kata karakter anime?. Dengan semua alat ini? Anda Verf? Pasokan Anda? T pr Anda? menghadapi dunia anime.
Film Kartun Meningkatkan Imajinasi Anak




 Film kartun tidak pernah lepas dari dunia anak-anak. Selain bentuknya yang terkadang lucu, juga ceritanya penuh fantasi dan tak membosankan bagi anak-anak.

Tak heran anak-anak begitu suka dengan film-film kartun dibandingkan dengan orang dewasa. Hal itu karena anak-anak lebih memiliki imajinasi dibandingkan dengan orang dewasa.

Film kartun dapat meningkatkan daya imajinasi dan kreatifitas anak-anak jika ditonton dalam porsi yang sesuai, yaitu tidak mengganggu jam belajar mereka. Tentu saja jika ditonton melebihi kapasitas waktu, otomatis jam belajar akan terganggu dan bukannya meningkatkan imajinasi dan kreatifitas malah akan menurunkan prestasi belajar mereka.

Alangkah baiknya, dalam menonton tayangan film kartun orang tua juga mendampingi anak-anaknya, sehingga dapat memberi penjelasan jika si anak heran/bingung dengan adegan yang ditampilkan di film kartun. Si anak biasanya memiliki pertanyaan di benaknya tentang adegan dan tokoh2 kartun kesukaannya.

Kelebihan : Baik
Kekurangan: Membuat malas belajar jika tidak mengatur waktu

Ubah impian menjadi kenyataan


PRINSIP-PRINSIP  YANG  MEMBANGUN KERAJAAN HIBURAN DISNEY INI BISA MENGUBAH KEHIDUPAN ANDA.
PADA tahun 1928, dalam keadaan shock, animator muda yang masih dalam tahap perjuangan naik kereta api menuju ke barat di New York. Walt Disney telah melancong ke timur untuk merundingkan perjanjian peredaran yang lebih baik bagi film kartunnya yang menampilkan Oswald Kelinci — hanya untuk diberi tahu bahwa distributornya memiliki hak cipta untuk si kelinci dan telah mendapatkan tanda tangan semua pelukis kunci Disney. Dengan kesal, Walt mengatakan kepada istrinya, Lilly, bahwa dia akan memikirkan tokoh baru. Sementara kereta api mulai berjalan, dia sudah mulai membuat coretan-coretan pada kertas gambarnya.
Di suatu tempat dalam jarak 900 mil antara Toluca, Illinois, dan La Junta, Colorado, Walt teringat kepada tikus ladang yang pernah duduk di atas papan gambarnya ketika dia baru memulai kariernya di Kansas City. Walt memutuskan untuk mengubah si tikus menjadi tokoh kartun dan memberinya nama Mortimer Tikus.
“Mortimer itu nama yang jelek sekali untuk seekor tikus,” Lilly berkeberatan.
“Nah, kalau begitu bagaimana kalau Miki?” Walt mengajukan saran. “Miki Tikus kedengaran bagus dan ramah.”
Tikus kecil dengan senyuman malu-malu, optimisme yang pantang mundur dan semangat mampu melakukan segala-galanya menjadi lambang keceriaan bagi orang Amerika selama masa Depresi — dan menjadi sensasi internasional. Pada zaman sekarang Miki Tikus menguasai kerajaan hiburan seluas dunia yang terbentang dari Disneyland di California Selatan ke Walt Disney World di Florida, dari Tokyo Disneyland sampai ke Euro Disneyland yang sedang dibangun dekat Paris – dan terus menuju hati bermilyar-milyar orang.
“Saya hanya berharap kita tidak pernah melupakan bahwa itu semua dimulai oleh seekor tikus,” Walt Disney sering berkata.
Apa yang mendatangkan sukses spektakuler bagi kerajaan bernilai $2,9 milyar ini? Apa yang memungkinkan Walt Disney Co. sanggup menahankan masa sulit – pada tahun 1954 keuntungannya hampir nol sama sekali — dan nyaris tidak dapat melepaskan diri dari cengkeraman perampok perusahaan? Organisasi ini makmur karena tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar yang dikembangkan oleh Walt Disney dan sekarang diterapkan oleh Michael Eisner, presiden direktur perusahaan. Lima rahasia keberhasilan Disney di bawah ini juga bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari setiap orang.
Pikirkan hari esok
“Walt selalu beroperasi mengikuti teori membuat hari ini membuahkan hasil besok pagi,” demikian kata saudara dan mitra usahanya, Roy O. Disney – seorang jenius bisnis di belakang kerajaan Disney. Memikirkan hari esok menyebabkan Walt Disney bisa mengatasi kekecewaan yang paling besar.
Bahkan Miki Tikus mula-mula merupakan kegagalan. Sekembalinya dari New York dengan gagasannya mengenai tokoh kartun seekor tikus, Walt menemui seorang pelukis yang masih tetap setia kepadanya, “Ub Iwerks. Iwerits membuat rancangan Miki dan membuat dua buah film kartun Miki Tikus yang pertama. Tetapi tidak ada seorang pun yang bersedia mengedarkannya: keduanya film bisu, dan film hicara sedang digilai orang. Maka Walt menggunakan teknologi baru ini. Kartun Miki Tikus yang ketiga. “Steamboat Willie,” mulai diputar pada tanggal 18 November 1928. Sebagai film kartun bicara yang pertama, film ini meledak di pasaran.
Walt juga meramalkan popularitas film cerita panjang akan mendesak kartun pendek dari jadwal pemutaran di bioskop dan karenanya film pendek tidak menguntungkan. Maka dia menciptakan film kartun panjang yang pertama di dunia. Snow White and the Seven Dwarfs mulai diputar pada tanggal 21 Desember 1937, dan lebih dari setengah abad kemudian masih tetap menjadi salah satu film yang paling menguntungkan sepanjang masa.
Bebaskan imajinasi
Dalam sebuah pertemuan pada tahun 1965 untuk membicarakan The Jungle Book, film cerita kartun terakhir yang pembuatannya langsung dipimpin oleh Walt, dia memberi tahu para animatornya bahwa sulit sekali bagi burung nasar untuk mendarat. “Sayapnya terlalu besar, sehingga daya angkatnya juga besar pula,” katanya. “Mereka tidak bisa tetap diam di tanah, terus menabrak-nabrak apa saja dan melambung-lambung ke atas.”
Animator sutradara Frank Thomas dan Ollie Johnson mengingat saat itu dalam buku mereka Too Funny for Words: “Tiba-tiba Walt mengepak-ngepakkan kedua sikunya naik turun seperti sayap dan tertawa sementara dia menirukan gerak burung yang besar dan lucu ini. “Dan mereka begitu berat sehingga kaki mereka nyaris tidak mampu menahan tubuhnya,” katanya. “Dan mereka tersungkur seperti ini. Setiap orang kini tertawa. Itu semacam inspirasi yang akhirnya biasa kami harapkan dari Walt.”
Walt Disney memahami bahwa orang biasanya bisa melakukan yang jauh lebih baik daripada yang diketahuinya. Ketika Walt menirukan gerak seekor burung, dia berusaha membebaskan imajinasi para animatornya dan membuat daya pengamatan mereka setajam daya pengamatannya sendiri.
Berusahalah mencapai kualitas yang tahan lama
Walt Disney tidak mau melepas sebuah film ke pemasaran sebelum film tersebut mempunyai kualitas yang dipikirnya akan tahan lama. Pada tahun 1938 setelah enam bulan mengerjakan film Pinocchio, Walt tiba-tiba menunda produksi: film itu sama sekali tidak punya hati. “Saya rasa apa saja yang tidak punya hati tidak bagus dan tidak akan tahan lama,” katanya. “Bagi saya, humor melibatkan tawa maupun air mata.”
Pemecahan Walt adalah membuat cengkerik yang bisa bicara (yang terbunuh pada awal cerita menurut bukunya) hidup dalam film dan berlaku sebagai hati nurani Pinokio. Untuk menyesuaikan dengan kepribadian si cengkerik yang aneka warna, dia dicat dengan 27 macam warna — “bukan hanya warna biru untuk topinya, jingga untuk rompinya dan kuning untuk pelindung mata kakinya, tetapi juga warna yang berbeda-beda untuk kelopak matanya, bagian dalam mulutnya dan bagian bawah kakinya,” kata animator sutradara Ward Kimball.
Biaya untuk kesempurnaan seperti itu tentu saja sangat tinggi. Disney membuat Snow White dengan biaya $1,5 juta; biaya untuk Pinocchio melambung menjadi $2,6 juta. Tetapi, sebagaimana Walt pernah mengatakan, “Kalau pertunjukannya cukup bagus, publik akan membayar kita kembali.”
Teguhlah memegang prinsip
Sejak masih kecil, saya ingin bertemu dengan Walt Disney untuk mempelajari rahasianya membuat impian menjadi kenyataan. Maka ketika saya berumur 17 tahun, saya pergi ke California dan berhasil bertemu dengannya.
Di rumahnya di Holmby Hills, pada suatu hari Minggu di bulan Agustus tahun 1951, Walt mengatakan kepada saya bahwa salah satu rahasianya adalah kegigihan, keteguhan memegang prinsip, atau “stick-to-it-ivity” — sebuah kata ciptaannya sendiri yang diubahnya menjadi lagu dan dinyanyikan oleh burung hantu kartun dalam film So Dear to My Heart (1949) .
Kurang dari sebulan sebelum saya bertemu dengan Walt, film ceritanya Alice in Wonderland mengecewakan dalam hal penjualan karcis. (“Alice tidak punya hati,” Walt mengatakan kepada saya dengan terus terang. “Orang punya perasaan untuk Snow White. Tapi tidak demikian halnya dengan Alice.”)
Saya mengetahui kemudian bahwa kegagalan film itu merupakan pukulan keras bagi Walt karena hal itu meyakinkan saudaranya Roy bahwa itu waktu yang kurang tepat untuk menggunakan uang studio untuk membangun sebuah taman tema film. Taman itu merupakan impian Walt sejak anak-anak perempuannya masih kecil dan dia mengajak mereka ke taman ria dan kebun binatang. Karena menganggap hari-hari itu sebagai salah satu saat yang paling bahagia dalam hidupnya, dia ingin merancang tempat seperti itu untuk kesenangan orang lain.
Tetapi kegagalan Alice hanya menghambatnya untuk sementara. Dia menggadaikan polis asuransi jiwanya untuk mendapat uang $100.000, kemudian membayar seorang perencana dari kantongnya sendiri untuk membuat desain yang pertama. Pada tahun 1955 Disneyland dibuka di Anaheim, California.
Dengan pembuatan taman ini dan semua kreasinya yang lain, Walt tidak pernah menyimpang dari tujuannya. Dia pernah memperhatikan bahwa seorang kondektur kereta api di Disneyland memperlakukan pelanggannya dengan ketus. “Beri orang itu pengertian yang lebih baik mengenai bisnis kita,” kata Walt kepada asistennya. “Kalau kau tidak bisa membuatnya jadi periang, dia tidak boleh bekerja di sini. Kita menjual kebahagiaan.”
Bersenang-senanglah
“Cara untuk membuat apa saja berhasil adalah dengan tidak khawatir,” kata Walt kepada saya, “dan tertarik kepada gagasan kecil yang kelihatannya menyenangkan — seperti membayangkan apa yang akan dilihat Peter Pan ketika dia terbang di atas London.”
Dengan tangan, suara, mata dan alisnya yang fasih, Walt Disney bisa membuat saya melihat Peter Pan dan anak-anak terbang tinggi di atas Sungai Thames yang
berkelok-kelok, lampu-lampu kereta kuda yang berkedip-kedip di jalan jauh di bawah. “Peter Pan dan anak-anak mungkin bahkan bertengger sebentar pada jarum jam Big Ben,” kata Walt kepada saya, “sebelum terbang menuju Negeri Dongeng: ‘Bintang kedua belok kanan dan terbang lurus sampai pagi tiba.’” Saya merasa terpesona.
Sekarang ini di Disneyland dan Walt Disney World, berjuta-juta orang menunggang atraksi “Penerbangan Peter Pan,” menempuh perjalanan yang sama seperti yang diperikan oleh Walt Disney dengan penuh kesenangan 37 tahun yang lalu.
Lama setelah kematian Walt — karena kanker paru pada tahun 1966, pada umur 65 tahun — orang-orang Disney masih bersenang-senang. Demikian pula berjuta-juta orang lainnya di seluruh dunia, berkat jasa lima rahasia Walt Disney untuk membuat impian menjadi kenyataan. (Diambil Om Kicau dari majalah “Sukses dan Prestasi” yang tertumpuk bersaput debu di pojok gudang…)
TAYANGAN TELEVISI INDONESIA
Hampir seluruh program tayangan televisi sangat diminati anak-anak. Televisi bak benda magnit yang dapat menarik mereka untuk terus menatap dan duduk berlama-lama mengikuti apa yang ditayangkan. Berbagai program tayangan umumnya disikapi sebagai hiburan utama bagi kalangan anak menengah bawah (5-14 tahun) di Indonesia. Dari penelitian AGB Nielsen Media Research pada triwulan pertama tahun 2008, jam menonton anak-anak per hari adalah 3 jam 24 menit, atau lebih lama 30 menit dibandingkan kalangan menengah atas usia sebaya.
Kekuatan inilah yang membangun pola menghabiskan waktu anak-anak. Tidak lagi nampak anak-anak dengan canda rianya bermain petak umpet, main gundu, main dakon, congklak, atau sekedar berkumpul bersama teman-teman sambilpas aran atau
manten-mantenan. Acara pun beralih dengan sebuah pola baru:televisi. nonton
Frekuensi dan lama menonton televisi pada anak-anak, jauh lebih tinggi dibandingkan frekuensi mereka belajar atau mengaji. Itu berarti bahwa proses sosialisasi anak akan lebih besar dipengaruhi isi siaran televisi daripada petuah guru atau orang tua.
Suara yang didengarkan dan visualisasi yang bergerak mendikte mata untuk terus tidak lepas dari apa yang ditayangkan. Tidak peduli apakah muatannya. Walaupun banyak para orang tua mengeluh dan protes, namun ada pula yang membiarkan dengan alasan daripada anak-anak malah membuat keributan. Para orang tua menjadikan televisi sebagai cara untuk ‘mengamankan’ diri dari gangguan anak- anak. Dengan memutar televisi, maka anak-anak pun menjadi anak manis yang tidak akan mengganggu lagi.
Televisi pada dasarnya berfungsi sebagai media untuk mendidik masyarakat. Cita-cita membangun masyarakat yang ideal sesungguhnya dapat disemai melalui tayangan-tayangan televisi. Media TV dapat berperan serta dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan daya pengaruhnya, televisi bisa berfungsi—mengutip fungsi pendidikan nasional—membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dengan antusiasme masyarakat (dan juga anak-anak) menyaksikan tayangan televisi, rekayasa sosial bisa dilakukan, seperti membentuk sikap terpuji dan perasaan simpati- empati, menjunjung nilai-nilai keadaban ataupun menegakkan kehidupan demokrasi.
Salah satu program hiburan tayangan televisi untuk anak adalah pengemasan
cerita anak dalam bentuk sinetron anak. Sebagai salah satu produk karya sastra, cerita

MENGGALI

                            IMAJINASI

Bangsa Indonesia dahulu ketika masih dalam ketiak Belanda mengalami keterkengkangan yang luar biasa, untuk melawan secara fisik bangsa kita masih terlalu lemah, maka nenek-kakek kita saat itu menggunakan imaginasinya untuk melawan. Mereka membuat cerita-cerita yang menceritakan kecerdikan orang-orang tertindas, selain untuk hiburan dari lelahnya raga. Mereka menciptakan tokoh-tokoh cerita yang mewakili pikiran-pikiran kreatif mereka. Lalu muncullah tokoh seperti kancil yang sangat cerdik sehingga si kancil ini bisa keluar dari intaian sang pemangsa seperti harimau dan buaya. Walaupun terjajah, tapi pikiran-pikiran mereka mereka merdeka. Sama halnya orang kulit hitam di Amerika, mereka tertindas seperti bangsa kita, mereka diperbudak oleh bangsa kulit putih yang membawa mereka dari Afrika. Fisik mereka sangat lelah karena diperas untuk bekerja sebagai budak di perkebunan-perkebunan orang kulit putih. Saat senja menjelang, saat itulah mereka lepas dari lelahnya kerja dibawah tekanan, maka mereka berkumpul bernyanyi, bercerita dan bersenda-gurau. Lalu dari cerita itulah mereka menciptakan tokoh-tokoh cerita yang mewakili pikiran mereka. Kalau di Indonesia ada si Kancil, maka orang negro menciptakan tokoh mereka sendiri yaitu Brer Rabbit. Seekor Kelinci yang cerdik yang sanggup mengalahkan sang rubah. Brer Rabbit adalah tokoh yang mereka ciptakan untuk mewakili ketertindasan mereka dari orang kulit putih yang mereka gambarkan sebagai sang rubah. Bangsa kita dulu dan orang kulit hitam yang diperbudak sama-sama terjajah, tapi mereka punya pikiran merdeka sehingga mereka bisa menciptakan tokoh-tokoh mereka sendiri dalam cerita. Sekarang kita melihat kondisi kita sekarang khususnya dunia remaja kita. Kita bukan lagi bangsa yang terjajah secara fisik, tapi pikiran kita tidak demikian. Pikiran kita tidak merdeka untuk membuat tokoh-tokoh pembebas seperti si Kancil dan Brer Rabbit. Pikiran kita terjajah oleh tokoh-tokoh di sinetron kita yang bagi kebanyakan anak Indonesia mungkin tidak seperti yang disajikan, bergelimang harta, kemana-mana naik mobil, makan di restoran, liburan ke luar negeri. Tulisan-tulisan dalam rubrik ini sebelumnya cenderung meletakkan posisi anak dalam jagat sinetron Indonesia sebagai korban dari sinetron itu sendiri, karena memang itulah kenyataannya. Tapi kalau kita berpikir agak melampaui batas, maka kita akan menemukan berbagai akar permasalahan seperti yang sudah ada dalam tulisan-tulisan sebelumnya seperti hedonisme, globalisasi, kapitalisme dan lain-lain. Istilah-istilah yang sangat antah berantah ditelinga kebanyakan orang Indonesia. Tapi ada satu hal lagi yang sebenarnya kita punya potensi yaitu tidak terasahnya imajinasi kita karena kita tidak dibiarkan membuat gambar-gambar seperti yang ada dalam benak kita. Kita sudah disuguhi gambar-gambar yang sudah jadi, kita tinggal menelan saja. Sinetron adalah produk budaya dari sebuah masyarakat. Sinetron atau film adalah sebuah produk seni yang disuguhkan oleh sang sutradara melalui lensa kaca matanya yang mungkin juga dipengaruhi oleh sang producer yang membiayai film atau sinetron tersebut. Jadi sangat mungkin bekal universe dari sang penulis naskah, sutradara dan produser mempengaruhi sinetron atau film yang mereka buat. Lha, kualitas sinetron atau film yang disuguhkan oleh mereka-mereka itu tergantung pada isi otak para pembuatnya. Kalau isinya dhele yang keluar juga tidak akan jauh dari produk dhele, tempe dan tahu yang sangat mungkin akan keluar sebagai hasil olahannya. Seberapa luas pengetahuan dan pengalaman sang pembuat sinetron atau film akan sangat berpengaruh pada hasil produknya. Janganlah kita terlalu berandai-andai kita akan bisa membuat sinetron-sinetron kita sama kualitasnya dengan produk negara-negara yang alam berpikirnya sudah diatas di awang-awang. Marilah kita berpikir realistis, mutu per-sinetron-an kita itulah kualitas berpikir bangsa kita. Kalau isi sinetron kita melulu tentang musuh-musuhan, ya itukan yang kita temui disetiap aspek hidup kita; kalau film kita isinya tentang ngrasani tetangga, ya baru sejauh itulah kualitas omongan kita; jika sinetron kita menampilkan antem-anteman, bacok-bacokan, kita harus mahfum karena itulah cara penyelesaian masalah dinegeri hukum kita. Jadi sinetron kita dalam batasan tertentu juga menampilkan kehidupan nyata disekitar kita, seperti yang dikatakan M. H. Abrams bahwa karya seni adalah refleksi dari kehidupan nyata dari kehidupan nyata. Kembali ke SINETRON. Sinetron atau film adalah adalah barang yang sudah jadi dan tinggal menyantap. Jadi kita tidak terlalu berlama-lama untuk menguntalnya. Otak kita tidak akan banyak bekerja kalau hanya untuk menikmati hidangan yang sudah cumepak di hadapan mata kita. Makanya otak kita harganya mahal karena masih orisinil, belum banyak digunakan. Berbeda kalau kita disuguhi bahan mentah. Gula jawa, kelapa, dan tepung beras adalah bahan mentah yang biasanya digunakan untuk membuat kue-kue tradisional. Dia bisa menjadi klepon, apem, jemblem, dan makanan tradisional yang lain. Perlu kreativitas para pembuatnya untuk menjadikan bahan-bahan mentah tadi menjadi jajanan pasar yang lezat. Novel, cerita pendek, naskah drama adalah bahan-bahan mentah yang nanti akan diolah dalam pikiran kita menjadi gambar-gambar seperti apa yang kita imajinasikan. Perlu kreatifitas otak untuk membuat tulisan-tulisan tadi menjadi sinetron hidup dalam pikiran kita. Sayangnya, kita tidak terlalu terbiasa bergelut dengan bahan-bahan mentah tadi. Kita tidak biasa dan dibiasakan untuk mengasah otak kita untuk berangan-angan sendiri, membuat gambar-gambar sendiri, membuat sinetron-sinetron sendiri. Kita terbiasa dengan barang-barang yang siap konsumsi karena lebih mudah tidak perlu berangan-angan, berimajinasi, membuat gambar sendiri karena gambar itu sudah ada didepan mata kita. Kita tidak peduli apakah gambar itu baik untuk kita yang penting gambar itu sudah ngawe-awe, kita tinggal menagkapnya. Marilah kita kasihani otak kita yang terlalu banyak mengkonsumsi bukan mencipta, jangan biarkan dia menderita obesitas. Biarkanlah otak kita sedikit demi sedikit berlatih mencipta gambar-gambar seperti apa yang dia inginkan, bukan gambar-gambar yang diinginkan oleh sang aktris atau aktor yang mereka sendiri mungkin juga tidak punya otak-otak yang bebas karena mereka diarahkan oleh sang sutradara, juga mungkin sang sutradara otaknya terkekang oleh sang produser, dan bisa saja produser otaknya terbelenggu oleh kinclongnya uang. Barang siapa mengenali dirinya maka dia mengenal Tuhannya. Itu kira-kira bunyi sebuah hadits qudsi yang mungkin membawa kita untuk sedikit merenung apakah benar kita sudah mengenal diri kita. Apakah itu diri kita yang kita lihat di layar televise. Anak SMP atau SMA yang roknya diatas lutut, yang kesekolah membawa mobil. Bahkan orang Jepangpun tertegun tatkala melihat sinetron Indonesia bahwa ternyata Indonesia tidak semerana yang terlihat di Aceh setelah tersapu tsunami, tapi ternyata orang Indonesia sugih-sugih karena mereka melihat di sinetron anak sekolah memakai mobil untuk pergi ke sekolah. Apakah itu kita yang udel-nya selalu terbuka, belahan pantatnya mengundang untuk dijamah, tonjolan payudaranya terguncang-guncang membuat tiap Adam menelan ludahnya. Tapi sinetron juga tidak harus selalu dijadikan bulan-bulanan karena dia hanyalah sebuah produk budaya, sebuah alat. Sinetron tumbuh pesat dalam pertelevisian kita, kita tidak bisa memungkiri hal tersebut. Bahkan ketika petuah, sabda, nasihat, ajaran dari pak kyai, romo, pendeta tidak lagi efektif orang menggunakan media sinetron untuk menyampaikan pesan-pesan tersebut. Walaupun mutu dan keberhasilan penyampaian pesan juga perlu ditimbang kembali. Sinetron tidak bisa kita hentikan, dia akan terus berjalan, kita harus bisa mengawalnya agar menjadi baik dan lebih baik. Maka biarkanlah sinetron jalan terus, tapi kita tidak harus terbelenggu olehnya, oleh tokoh-tokohnya, oleh perilaku tokohnya. Suatu saat ajaklah pikiran kita untuk terhanyut dalam cerita yang yang masih dalam belukar tulisan, bukan cerita yang sudah digambarkan dalam sinetron yang kita tinggal menikmatinya tanpa kita bersusah payah membuat gambar kita sendiri. Berilah kesempatan pada pikiran kita agar dia menggambarkan sendiri sosok Siti Nurbaya, si Doel, Gatotkaca, Den Hardo, Intan, Bawang Merah, Bawang Putih, Sangkuriang, Malin Kundang, Bandung Bondowoso, dan tokoh-tokoh yang lain.

CERITA IMAJINASI ISTIMEWA DI HARI NATAL

Natal GKJ Bayeman Sekolah Minggu
Minggu, 19 Desember 2004
BERTUMBUH DALAM KASIH YESUS
Narator: cerita ini hanyalah imajinasi/ khayalan  belaka
Alkisah……
Pada hari natal ada segerombolan malaikat yang ingin menyampaikan berita natal, yaitu berita kelahiran Yesus, tapi malaikat-malaikat ini bukan malaikat biasa, malaikat-malaikat ini adalah malaikat-malaikat pemusik, ada yang pandai menyanyi, ada yang pandai memainkan biola, ada yang pandai memainkan Cello, ada yang keahliannya memainkan terompet, bahkan ada yang pandai bermain gitar. Mereka sudah berlatih di surga, ada satu yang jadi pemimpinnya/ conductornya.
Indah sekali lagu natal itu…..merdu dan sangat megah. Pada saat malaikat-malaikat ini berlatih,……tiba-tiba ada salah satu malaikat yang berkata:
Stop-stop!! Saya ini bingung, kita ini sibuk-sibuk latihan, emangnya nanti kita akan konser di depan siapa sih ?
Lho, kita akan memberitakan kelahiran Yesus kepada siapa saja…..
Tidak-tidak ! Kita tidak akan konser di depan siapa saja, tetapi kita hanya akan konser di depan orang-orang yang hatinya mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh…..
Hati yang mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh ?
Semua anggota orkestra itu memikirkan kata-kata itu…..hati yang mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh…..satu-persatu mereka mengangguk-angguk…..”ya setuju!!”
Semua malaikat itu berlatih lagi dengan semangat, mereka akan konser di depan hati yang bersungguh-sungguh mengasihi Tuhan.
Selesai mereka berlatih , pemimpin orkestra meminta salah satu malaikat untuk melihat-lihat ke bumi siapa yang kira-kira layak mendengar konser natal yang pertama ini.
Malaikat ini bernama  ‘Gaby”
Herodes adalah raja agung yang layak mendengar konser akbar ini, kata malaikat ‘Gaby’ . Gaby menengok ke dalam hati Raja Herodes, ternyata hatinya sangat jahat !
Malaikat tahu, bahwa kalau Herodes mendengar tentang kelahiran Yesus, ia akan menyuruh orang datang ke Betlehem menyelidikinya, ia pura-pura ingin menyembah Yesus tetapi sebenarnya ia ingin membunuh Yesus, pada akhirnya ia marah dan semua anak anak berumur dua tahun ke bawah di betlehem dibunuhnya.
Hati yang iri……hati yang berpura-pura baik padahal jahat…….hati yang marah…..hati yang kejam.
Ooooooh mungkin yang layak mendengar konser akbar ini para ahli taurat dan imam kepala, kata Gaby. Ia buru-buru menengok hati mereka…..
Waaaah-waaaah mereka ini orang yang rajin membaca Alkitab dan pandai…..mereka sudah tahu bahwa Yesus akan lahir di Betlehem, mereka sudah tahu
Tapi….hati mereka kog dingin…..’pengetahuan’ mereka tidak membuat mereka sukacita, penasaran, ingin menyembah, menyelidiki, dan lain sebagainya….hati mereka dingin. Mereka tahu tapi nggak mau tahu, mereka tahu tapi hati mereka pintunya ditutup rapat-rapat bagi kelahiran Yesus. Kenapa bisa begitu ya… karna mereka punya hati yang ‘sombong’. Orang yang sombong berkata ‘aku tidak perlu Yesus”
Aduhhh gimana ya…Raja Herodes hatinya jahat, ahli-ahli taurat dan imam-imam kepala hatinya sombong, …..saya harus kemana lagi nich…..(sambil garuk-garuk kepala)
Bagaimana kalau gembala….tapi….masak konser agung seperti ini untuk didengarkan gembala ya? Baju mereka kotor, badan mereka bau, rambutnya juga gembel….iiiih jorok !
Tapi….belum tentu hatinya jorok, coba kulihat dulu , kata Gaby
Heiiii hati mereka ternyata ‘mengasihi Yesus’. Yang pantas mendengarkan konser natal ini ialah para gembala, kata gaby.
Secepatnya Gaby berangkat ke Surga……melaporkan hasil surveinya pada anggota orkes yang lain.
“Lho kog gembala, kog gembala? Apa nggak ada yang lain ? “
“Pokoknya gembala yang hatinya mengasihi Yesus, lihat aja nanti, kalian akan membuktikannya sendiri”
Baik ! Kita berangkat sekarang !
Dalam perjalanan malaikat-malaikat itu turun , dari ketinggian surga mereka melihat gembala-gembala itu sedang bertengkar
“Ngggak bisa ! ini wilayahku ! Aku mau  mengajak domba-dombaku merumput di sini !”
“ Nggak bisa ! aku yang duluan datang ! Jadi aku yang berhak di sini…..”
ternyata hati gembala-gembala itu …..egois
Semua malaikat-malaikat yang lain protes pada Gaby……hati egois gitu dibilang mengasihi Yesus ! Gaby menjawab….tenang-tenang ! Lihatlah bahwa hati mereka akan berubah saat mendengar Yesus lahir.
Benar juga……mereka turun , gaby memberitakan kelahiran Yesus pada gembala-gembala itu, setelah itu konser dimulai, lagu yang sudah mereka latih mulai dilantunkan…….”Glooooooooria inexelsis Deo…Gloooooooria UIn Exelsis Deeeeeo…”
Gembala 2 itu ketakutan .   Mereka punya hati yang takut akan Tuhan
Gembala2 yang tadinya salaing bermusuhan karna egois, saaing berkata seorang kepada yang lain……Yooook kita pergi ke betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita…… hati mereka adalah hati yang percaya Firman Tuhan , hati yang mau berdamai….
Gembala-gembala itupun cepat-cepat pergi ke Betlehem…
Setelah melihat Yesus, mereka menceritakan peristiwa tadi……. Hati mereka adalah hati yang mau jadi saksi
Gembala2 itu kembali sambil memuji dan memuliakan Allah, mereka punya hati yang memuji.
Kamu memang hebat By, kata teman-teman malaikat yang lain. Ternyata gembala-gembala egois itu mau bertobat, mau menyembah Yesus dan mau percaya pada berita kita…..
Naaaah…benar kan…. Kata Malaikat Gabriel

Anak Imajinatif

Biarkan Ia Berekspresi…



Anak dengan kecerdasan visual spasial adalah pengamat dunia, mereka peka terhadap tanda- tanda alam dan mengamatinya secara menyeluruh.
Meggy, murid kelas 1 SD, begitu lincahnya menggerakkan jari-jari tangannya menggambar ibu guru yang tengah mengajar di depan kelas. Visual coretan yang ditampakkannya cukup sempurna.
Seorang ibu guru dengan rambut dikonde kecil, berkacamata, ada kerut sedikit di ujung bibir, memegang buku di tangan kiri, sedangkan tangan kanannya tampak menerangkan sesuatu. Meggy tampak asyik menyimak pelajaran yang diterangkan ibu guru sambil mata dan tangannya asyik membuat gambar. Tak heran dibalik buku-buku tulisnya banyak gambar-gambar menarik yang tak jarang juga ikut dinikmati teman-temannya. Jangan tanya tentang nilai kesenian menggambarnya dan jumlah piala kompetisi melukis yang diikutinya. Semuanya serba memuaskan.
Atau coba tanyakan pada anak Anda. ‘’Dari sebuah garis lengkung atau titik dapat menjadi gambar apa ya?’’ Jika jawabannya lebih dari tiga, bisa jadi anak Anda memiliki daya imajinasi bentuk dan ruang
yang meyakinkan. Kemampuan anak memvisualkan apa yang ada di benaknya lewat gambar, susunan balok, atau menjelaskan dengan rinci rute menuju sekolahnya termasuk dalam kecerdasan visual spasial.
Psikolog perkembangan anak, Ike R Sugianto mengatakan cerdas visual spasial adalah kemampuan memahami, memproses, dan berpikir dalam bentuk visual. Anak dengan kecakapan ini mampu menerjemahkan bentuk gambaran dalam pikirannya ke dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Pemahaman tata letak, arah dan posisi yang baik juga bagian dari kecerdasan ini. “Anak yang cepat menghapal jalan di usia 3-4 tahun bisa dikatakan cerdas visual spasial,” katanya.
Anak dengan kecerdasan ini, lanjutnya, bisa terlihat anak mudah dan cepat memahami konsep visual-spasial serta terlihat antusias ketika melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kemampuan ini seperti
bermain puzzle, lego, balok-balok, menggambar dan mewarnai dan membuat peta. Misalnya ketika anak Anda berusia 4-5 tahun diminta membangun rumah-rumahan dari balok, jangan kaget melihatnya
menyusun balok dengan tepat dan cepat tanpa bantuan pola atau contoh gambar.
Menurut Howard Gardner, profesor pendidikan dari Harvard University, AS, dalam bukunya Multiple Intelligences, anak yang memiliki kepintaran visual akan dapat menyelesaikan masalah ruang (spasial). Anak mampu mengamati dunia spasial secara akurat, bahkan membayangkan bentuk-bentuk geometri dan tiga dimensi, serta kemampuan memvisualisasikan dengan grafik atau ide tata ruang (spasial). “Anak
dengan kecerdasan visual spasial adalah pengamat dunia, mereka peka terhadap tanda-tanda alam dan mengamatinya secara menyeluruh,” ujarnya.

Kecerdasan yang bisa ditumbuhkan
Dari hasil penelitian yang dilakukan Gardner, orang-orang yang memiliki kepintaran visual spasial ini lebih banyak dipengaruhi otak kanan, yaitu bagian otak yang bertugas memproses ruang. Pemrakarsa situs seputar perkembangan dan terapi anak, infoterapi.com, ini menambahkan, anak yang cerdas visual tak hanya menggambarkan tapi juga mengkonstruksikan obyek ide di dalam pikiran mereka. Selain itu, kepintaran ini juga memberi kemampuan membedakan dan menemukan berbagai kombinasi atau gradasi
warna. Tak heran, anak-anak ini suka sekali mendekorasi kamarnya.
Namun, sambung Gardner, kecerdasan ini bukan hanya anugerah semata dari Tuhan Yang Maha Esa tapi juga bisa ditumbuhkan. Asalkan orangtua bisa menstimulasi kemampuan ini melalui beragam kegiatan.
Biasanya anak tipe ini sangat menggemari permainan-permainan ‘melihat melalui pikiran’ seperti menggambar atau membayangkan obyek dan permainan acting atau berpura-pura. “Latihan bisa diterapkan saat anak di usia balita awal lewat kegiatan sehari-harinya,” Ike menambahkan.
Ike mengatakan, setiap kecerdasan berkaitan dengan kecerdasan lainnya. Begitu pun kecerdasan visual-spasial yang juga bisa mempengaruhi proses belajar anak di sekolah. Salah satunya, membantu anak
memahami soal cerita matematika. Anak lebih mudah memahami konsep pengurangan, penambahan, perkalian bahkan pembagian. Umumnya anak cerdas visual spasial memiliki metode belajar visualisasi berdasarkan penglihatannya. “Tak hanya itu kecerdasan ini juga membantunya dalam proses belajar menghafal,” katanya.
Psikolog perkembangan anak dari Universitas Indonesia (UI), Dra. Surastuti Nurdadi, MSi menambahkan, ada korelasi yang erat antara kecerdasan visual-spatial dengan kemampuan logika matematika, sehingga anak terlihat cerdas dalam menyelesaikan masalah-masalah matematika serta keruangan, misalnya ilmu ukur ruang dan aljabar matematika. Dengan kecerdasan visual-spasial, anak mampu menyelesaikan masalah-masalah matematika dengan mudah. Mereka juga senang menyelesaikan masalah yang dihadapi melalui berbagai sarana, antara lain melalui buku-buku lain diluar buku wajib sekolah, misalnya, ensi-klopedia, kamus, majalah atau browsing komputer.
Kecerdasan visual-spasial ini tidak sama pada setiap anak. Ada anak yang memiliki kemampuan tinggi di semua bidang, ada juga yang tinggi di satu atau beberapa kemampuan tapi kurang pada kemampuan
yang lain. Orangtua berperan memberikan stimulasi. ”Jika tidak berkembang mungkin karena faktor ketiadaan kesempatan misalnya anak-anak selalu dibantu dan tidak mendapat kesempatan melakukan segala sesuatunya sendiri,” ujar psikolog yang akrab dipanggil Nuki ini.
Selain itu, lanjutnya, permainan yang tidak mengarah pada pengembangan kecerdasan ini turut menjadi penyebabnya, seperti permainan yang menggunakan baterai, dimana anak hanya mengamati dan tidak
menuntut kreativitas. Sebaiknya orangtua memberikan permainan yang memancing interaksi seperti membacakan buku cerita dan mengajak anak berbicara.
Ike menjelaskan bahwa dua subtes dalam tes inteligensi skala Wechsler bisa juga digunakan untuk mengukur kecerdasan visual-spasial anak. Dua subtes yang bertujuan mengukur kecerdasan ini antara lain, menyusun balok (Block Design) dan Object assembly salah satunya menyusun puzzle. Tolak ukurnya adalah kecepatan dan ketepatan anak berdasarkan tingkatan usia dan perkembangannya. “Selain itu dilihat pula proses kerja anak, apakah sistematis atau random (acak),” paparnya.

Walt Disney, kartunis terkenal dari AS yang menghasilkan rangkaian karya kreatif Album Walt Disney, adalah orang yang cerdas visual spasial. Begitu pula si pelukis senyuman misterius Monalisa, Leonardo
Davinci, atau pelukis naturalis legendaries Basuki Abdullah, dan para insinyur yang membangun gedung pencakar langit di dunia. Beberapa profesi pun dapat diraih anak yang memiliki kecerdasan ini, seperti
arsitek, animator, fotografer, ahli anatomi, pakar konstruksi bangunan, ahli mesin, navigator, nahkoda, pilot, pelukis, desainer dan ahli meterologi.

Tips : mengembangkan kecerdasan visual spasial pada anak:
Kenalkan arah.
Saat anak memasuki usia 2 tahun Anda sudah bisa mengajarkannya mengenal arah dengan mulai membedakan tangan kanan dan kiri atau kaki kanan dan kiri. Jika anak sudah mulai paham, saat jalan pulang ke rumah tanyakan “Jalan pulang belok kanan atau kiri ya?” kemudian minta anak menunjukkan arah tersebut (kanan atau kiri). Anda pun bisa mengamati, benar atau tidaknya arah yang ditunjukkan si kecil.

Bermain puzzle dan balok.
Sebaiknya jumlah puzzle disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Saat berusia 3 tahun, coba lima keping puzzle dulu. Semakin usia bertambah jumlah puzzle pun bertambah. Begitu pun dengan bermain balok, semakin bertambah usianya, lebih tinggi pula tingkat kesulitannya.

Belajar bentuk.
Saat Anda membaca buku bersamanya, minta anak memperhatikan bentuk-bentuk rumah, bola, atau benda yang ada di buku. Sebutkan konsep garis seperti melengkung, lurus, zig-zag, bentuk bulat, persegi, atau kerucut. Deskripsikan suatu bentuk secara verbal, kemudian minta anak menggambarkannya.
Membuat peta.
Saat anak berusia 4-5 tahun, Anda bisa mengajaknya membuat peta sederhana, misalnya membuatkan peta perjalanan dari rumah menuju ke sekolahnya. Untuk melatih daya visualisasi, minta anak membuat denah rumah. Dari kegiatan ini, anak mampu memvisualisasikan tata letak dan ruang ke dalam bentuk dua dimensi. ”Yang perlu diingat, sebaiknya orangtua menjadikan kegiatan ini lebih menyenangkan dan interaktif,” ujar Ike.

Bermain tangram.
Tangram menyerupai puzzle dengan kepingan tipis, bedanya kepingan berbentuk geometri, seperti segitiga, persegi panjang, jajaran genjang, dan sebagainya. Anak akan tertarik melihat bentuk-bentuk geometri yang berbeda-beda.

Menggambar dan mewarnai.
Anak berlatih membentuk berbagai gambar dari sebuah garis lurus atau lengkung. Ini bertujuan melatih anak menerjemahkan suatu bentuk kedalam pikirannya menjadi gambar dua dimensi. Sedangkan, kegiatan mewarnai, bisa melatih anak mengenal batasan posisi warna merah atau kuning supaya tidak melewati garis. Sesekali minta anak membuat gambar berdasarkan cerita dongeng yang Anda bacakan.

Utak-atik play dough.
Ketika anak masih berusia kurang dari dua tahun, berikan permainan yang melatih keterampilan tangan seperti play dough. Sehingga anak bisa membuat sekaligus mengenal beragam bentukan misal, bulat, kerucut, atau segi empat.

Belajar mengamati.
Saat melihat suatu gambar, ajak anak melihat detail-detailnya. Kemudian tanyakan kembali detail tersebut misalnya ‘Jendelanya berbentuk apa?’ atau ‘ceritakan apa saja sih yang ada di rumah tadi’.

Untuk memperjelas karakter anak cerdas visual spasial ada beberapa tanda yang bisa membantu orangtua mendeteksinya sekaligus menstimulasinya sesuai dengan usia anak. Jika kemampuan anak mendahului umurnya, Anda tinggal menyesuaikan stimulasi yang tepat. Dalam buku Multiple Intelligences, Howard Gardner menyebutkan tahap kemampuan visual spasial anaK:

Usia 0-15 bulan
Bayi biasanya mengikuti pergerakan benda yang ada dihadapannya dengan jarak tertentu. Ambil sebuah mainan kemudian goyang-goyangkan untuk menarik perhatiannya. Secara perlahan gerakkan benda ke kanan dan kiri agar anak mengikuti gerakan benda dengan matanya. Di usia 6-15 bulan bayi juga mulai menyadari perbedaan bentuk, ukuran dan warna. Rangsang anak dengan memberikan peralatan atau
mainan yang aman dengan bentuk dan warna menarik.

Usia 15 bulan-2 tahun
Anak sudah mulai belajar mengklasifikasikan benda-benda dengan warna, bentuk, dan ukuran yang sama. Taruhlah benda-benda yang dia kenali, seperti mainan berbentuk balok, bulat atau perlengkapan makannya. Kemudian kelompokkan barang-barang tersebut. Sebaiknya ukuran benda jangan terlalu kecil.

Usia 2 tahun
Di usia ini anak sudah dapat menumpuk balok-balok yang lebih tinggi, karena sudah memiliki koordinasi tangan yang baik. Anak juga sudah mulai bisa diperkenalkan dengan puzzle sederhana. Bila sudah bisa merangkainya, coba beri tingkat kesulitan yang lebih tinggi dengan menggunting kepingan menjadi beragam bentuk dan ukuran.

Usia 3 tahun
Kini saatnya ajak anak mengeksplorasi lebih banyak hal lagi. Jika anak sudah tertarik melukis dengan tangan (finger painting), menggambar dengan kuas, mewarnai, menempel, bermain kertas lipat, dan menggunting kertas akan lebih mengasah kemampuan cerdas visualnya. Selain itu anak belajar mengekspresikan dirinya.

Usia 4 tahun
Imajinasi anak sedang berkembang di masa ini. Gunakan ini sebagai kesempatan untuk memberikan sejumlah permainan yang membantunya mengenal perbedaan bentuk, ukuran, jumlah, keseimbangan dan perbedaannya. Saat anak bermain balok jelaskan bentuk-bentuk balok misalnya segitiga memiliki tiga sisi dan balok segi empat memiliki empat sisi. Minta anak membuat suatu ‘bangunan’ berdasarkan imajinasinya sendiri.

Usia 5 tahun
Di masa ini kemampuan imajinasi anak diterjemahkan ke dalam bentuk yang lebih bertema, artinya tidak asal-asalan. Misalnya, saat menggambar orang, anak umumnya melengkapi dengan tangan dan kaki atau anggota tubuh lainnya. Perlihatkan buku cerita yang memuat gambar-gambar menarik. Lalu minta anak menebak ceritanya dengan hanya melihat gambar sampulnya saja.

Imajinasi Menurut Pengertian Luas

Imajinasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Imajinasi secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide.
Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa biasa, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai "menggambarkan" atau "gambaran" atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi "produktif" atau "konstruktif".
Gambaran citra dimengerti sebagai sesuatu yang dilihat oleh "mata pikiran". Suatu hipotesis untuk evolusi imajinasi manusia ialah bahwa hal itu memperbolehkan setiap makhluk yang sadar untuk memecahkan masalah (dan oleh karena itu meningkatkan fitnes) perseorangan oleh penggunaan simulasi jiwa.

IMAJINASIKU

          Banyak sekali imajinasiku tentang kehidjpan ini. Cita-cita menjadi topik utamaku. Dimana sesuatu yang kita inginkan berharap agar semuanya bisa tercapai. Menjadi sesuatu yang lebih baik. Seseorang yang berguna bagi nusa,bangsa dan agama. Imajinasiku takkan pudar untuk selamanya. Ber imajinasilah untuk dirimu sendiri. Bukan untuk orang lain.